Pebisnis ini mengagumi Soekarno lantaran pandangannya yang visioner, dan memiliki prinsip tidak minder pada bangsa lain.

BERNAMA lengkap Arthur Mangaratua Ebenheser Simatupang, pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 12 Februari 1973, ini merupakan Sarjana Bisnis Internasional dari Seattle University, dan ia pun telah meraih gelar Master of Commerce di bidang keuangan dan akutansi dari The University of Sydney, New South Wales, Australia.

Ia adalah Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) sejak 2015. Selain itu, di awal 2016 ia menjabat sebagai Deputy Head of Permanent Committee - industri pengembangan energi untuk Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).

Tentu saja posisinya itu memiliki benang merah dengan dunia bisnis yang digelutinya. Arthur sangat berpengalaman dan memahami seluk beluk bidang industri pertambangan batu bara sejak 2006. Perjalanan karirnya dimulai saat ia menempati posisi Chief Financial Officer PT Adimitra Baratama Nusantara dari 2007 hingga 2012. 

Saat ini ia menjabat sebagai Presiden Direktur PT Toba Bara Energi dan Presiden Direktur PT Indomining. Ia dipercaya untuk mengemban tanggung jawab tersebut sejak lebih dari 6 tahun yang lalu.

Bagi Arthur kedisiplinan adalah yang utama. “Saya banyak belajar bahwa kunci sukses adalah disiplin. Ini memang ada kaitannya juga dengan budaya dan etos kerja. Salah satu yang bisa menjadi panutan dalam hal disiplin kerja adalah orang-orang Jepang dan Korea,” katanya kepada wartawan.

Sektor Ketenagalistrikan

Melihat peluang bagi industri batu bara yang mempunyai nilai sinergis dengan industri listrik, PT Toba Bara Sejahtera Tbk melebarkan sayapnya di sektor ketenagalistrikan melalui skema Independent Power Producer (IPP) / Pengembang Listrik Swasta.

Jangan minder pada bangsa lain dan kita harus bangga pada hasil produksi bangsa sendiri. Indonesia adalah bangsa yang besar

Dibawah kepemimpinan Arthur, PT Toba Bara Sejahtera Tbk, menoreh prestasi pertamanya pada 14 Juli 2017 dengan ditandatangani Perjanjian Pembelian Listrik (Power Purchase Agreement) selama 25 tahun oleh anak perusahaannya, PT Gorontalo Listrik Perdana dengan PLN untuk proyek PLTU yang mempunyai kapasitas 2x50 megawatt (Sulbagut-1) di Gorontalo, Sulawesi Utara.

Tepat satu tahun setelah penandatangan PPA tersebut PT GLP berhasil mengamankan financial close dengan PLN. Ini adalah financial close pertama yang diselesaikan pada tahun 2017 (di luar proyek perluasan PLN) oleh IPP yang sesuai jadwal. Pada 7 April 2017, anak perusahaan lainnya PT Minahasa Cahaya Lestari berhasil memperoleh proyek listrik tenaga uap (PLTU) 2x50 megawatt (Mw) (Sulut-3) di Kema, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.

Jangan Minder

Sebagai sosok yang aktif berorganisasi, Arthur tentu saja memiliki tokoh yang dikaguminya. Di antaranya adalah Presiden RI-1, Soekarno. “Saya kagum pada pandangannya yang visioner sebagai pemersatu bangsa. Misalnya prinsip agar kita jangan minder pada bangsa lain dan kita harus bangga pada hasil produksi bangsa sendiri. Bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar.”

Tokoh lainnya adalah mantan Presiden AS Barack Obama. “Cara berkomunikasinya sangat bagus, bisa merangkul banyak orang dari berbagai kalangan,” katanya kepada wartawan.

Pendidikan

  • Seattle Central College (1993 - 1996)
  • Seattle University (1996 - 1998)
  • University of Sydney (2005 - 2006)
  • Lembaga Ketahanan Nasional RI (lulus 2014)

Pekerjaan

  • Management Trainee, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (1998)
  • International Operations Division - A&P Supervisor, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (1999 - 2004)
  • Director & Chief Financial Officer, PT Adimitra Baratama Nusantara (2007-2012)
  • Director PT Toba Bara Sejahtera Tbk (2011 - sekarang)
  • Presiden Direktur PT Indomining (2012 - sekarang)
  • Commissioner PT Gorontalo Listrik Perdana (2016 - sekarang)
  • Presiden Direktur PT Toba Bara Energi (2016 - sekarang)

">">