kemungkinan Watkins akan membuat sejarah lagi, karena ia adalah salah satu astronot Artemis NASA yang diproyeksikan terbang dan mendarat di bulan.

Astronot wanita kulit hitam, Jessica Watkins memulai misi jangka panjang di stasiun ruang angkasa. Ia menjadi kru Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Watkins diluncurkan ke stasiun Rabu (27/04) waktu setempat, sebagai bagian dari misi Crew-4 SpaceX bersama astronaut NASA Kjell Lindgren, komandan misi, dan Robert Hines serta astronaut Badan Antariksa Eropa Samantha Cristoforetti.

Awak lepas landas dengan kapsul SpaceX Dragon baru Freedom dan berada di jalur untuk berlabuh dengan stasiun sekitar pukul 20:15. EDT (0015 GMT pada 28 April).

"Saya pikir ini tonggak sejarah bagi agensi kami dan untuk negara kami, juga, untuk mengetahui bahwa kami sedang membangun di atas fondasi yang diletakkan oleh astronot wanita kulit hitam yang telah datang sebelum saya," kata Watkins kepada NPR dalam Edisi Pagi awal tahun ini tentang terbang dengan Kru-4.

Bahkan, kemungkinan Watkins akan membuat sejarah lagi, karena ia adalah salah satu astronot Artemis NASA yang diproyeksikan terbang dan mendarat di bulan.

"Saya benar-benar merasa terhormat menjadi bagian kecil dari warisan itu, tetapi pada akhirnya bisa setara menjadi anggota kru di sini," katanya di laman Space.com.

Melakukan penerbangan pertamanya ke luar angkasa dengan Crew-4, Watkins adalah wanita kulit hitam kelima dalam sejarah yang terbang ke luar angkasa.

Dia mengikuti jejak astronot NASA Mae Jemison, Stephanie Wilson, Joan Higginbotham dan astronot pribadi Sian Proctor.

Masih ada dua wanita kulit hitam di korps astronot NASA yang belum terbang ke luar angkasa, yaitu Yvonne Cagle dan Jeanette Epps.

Epps saat ini dijadwalkan untuk terbang ke luar angkasa dengan kapsul Starliner Boeing, perusahaan paralel dengan SpaceX's Dragon.

Watkins tercatat sebagai salah satu astronot NASA di tim Artemis, yang berarti dia memenuhi syarat untuk dipilih untuk salah satu misi awak Artemis, bahkan mungkin pendaratan Artemis pertama di bulan.

Sebagai ahli geologi, Watkins telah berbagi kegembiraannya tentang kemungkinan suatu hari mendarat di bulan.

"Kami telah melihat banyak gambar dan bahkan melihat sampel yang dibawa kembali oleh astronot Apollo. Tapi untuk bisa menjadi ahli geologi lapangan nyata di permukaan planet lain akan menjadi tidak nyata," ujarnya.

Ini tidak hanya akan menjadi pendaratan bulan pertama sejak 1972, NASA juga telah menyatakan bahwa, dengan program Artemis-nya, bertujuan untuk mendaratkan wanita pertama dan orang kulit berwarna pertama di bulan.