Selain AS, sejumlah negara juga ikut memasok senjata ke Ukraina. Hal ini membuat Presiden Rusia, Vladimir Putin naik pitam
Sejak 24 Februari 2022 lalu, hingga hari ini Rusia masih menggempur Ukraina. Pasukan Moskow kini telah mengepung seperlima atau 20 persen wilayah Ukraina. Perang yang tak kunjung reda tersebut membuat sejumah negara, terutama Amerika Serikat (AS) terus memasok senjata ke Ukraina.
AS disebut akan mengirim sistem peluncur roket ke Ukraina untuk mengubah gelombang perang di Donbas. Pasukan Kyiv tetap kalah dan diklaim meminta lebih senjata berat.
Ukraina mengatakan perang dengan Rusia memasuki fase yang berlarut-larut dan membutuhkan dukungan militer berkelanjutan, bukan hanya sekali.
"Barat harus memahami bahwa bantuannya tidak dapat dilakukan satu kali, tetapi sesuatu yang berlanjut sampai kemenangan kami," ujar Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Ganna Malyar kepada media lokal yang dikutip Al Jazeera.
Selain AS, sejumlah negara juga ikut memasok senjata ke Ukraina. Hal ini membuat Presiden Rusia, Vladimir Putin naik pitam. Berikut 11 negara yang bikin Putin marah karena membantu Ukraina dalam hal persenjataan seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (06/06/2022).
1. Amerika Serikat
Pekan lalu, Amerika Serikat menyetujui mengirim sistem peluncur roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS). HIMARS menjadi bagian paket senjata yang bernilai US$700 juta atau sekitar Rp10 triliun. Sejak perang berkecamuk di Eropa Timur, pemerintahan Joe Biden telah mengirim bantuan militer senilai US$4,5 miliar atau sekitar Rp65 triliun.
Persenjataan itu di antaranya, 72 howitzer atau artileri serangan darat berukuran 155 mm, 72 kendaraan untuk mengangkut personel, 144 ribu amunisi, 120 drone taktis Phoenix Ghost.
Washington juga mengirim helikopter, kendaraan pengangkut personel, 1.400 sistem anti pesawat tempur, 5.000 rudal anti tank Javelin dan ribuan senapan dengan amunisi serta senjata lain.
2. Turki
Turki juga mengirim senjata ke Ukraina berupa drone tempur Bayraktar TB2. Ukraina menggunakan TB2 untuk mengecoh pasukan kapal perang Rusia, Moskva, sebelum tenggelam pertengahan April lalu.
Sebelum invasi, Ukraina memiliki sekitar 20 TB2. Maret lalu, pemerintah Kyiv mengaku menerima lebih banyak drone tempur namun tak memberikan rincian lebih lanjut.
3. Inggris
Inggris telah berkomitmen membantu Ukraina dengan mengeluarkan anggaran senilai US$566 juta atau sekitar Rp8 triliun. Bantuan itu termasuk 120 kendaraan lapis baja, 5.800 rudal anti-tank, lima sistem pertahanan udara, seribu roket dan 4,5 ton peledak.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, juga menjanjikan peralatan perang elektronik, sistem radar kontra-baterai, peralatan pengacau GPS, dan ribuan perangkat night-vision. Selain itu, London mengaku telah melatih 22 ribu tentara Ukraina.
4. Kanada
Kanada turut menyuplai bantuan militer ke Ukraina senilai US$208 juta atau sekitar Rp3 triliun. Akhir Mei lalu, pemerintahan Justin Trudeau mengaku telah mengirim 20 ribu peluru artileri, M777 howitzer, senapan panjang, amunisi, citra satelit resolusi tinggi, peluncur roket, ribuan granat tangan, dan dua pesawat angkut udara taktis.
5. Jerman
Perdana Menteri Jerman, Olaf Scholz, mengatakan akan mengirim sistem pertahanan udara yang mampu melindungi kota besar dari serangan udara Rusia. Scholz juga mengaku akan mengirim sistem pelacak rudal. Akhir April lalu, Berlin melanggar kebijakannya dengan mengirim howitzer dan tank self-propelled.
Jerman juga sudah bernegosiasi dengan negara-negara di Eropa Timur dan Selatan soal pengiriman beberapa peralatan era Soviet mereka ke Ukraina dengan imbalan model yang lebih baru.
6. Spanyol
Pada April lalu, Spanyol memaketkan 200 ton peralatan militer ke Ukraina. Senjata itu di antaranya 30 truk, beberapa transportasi berat, dan sebuluj kendaraan.
7. Prancis
Pada bulan yang sama dengan Spanyol mengirimkan keperluan perang, Prancis juga mengirim peralatan militer senilai US$107 juta atau Rp1,5 triliun. Pekan lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji akan menambah bantuan militer ke Ukraina berupa anti-tank misil MILAN, dan Howitzer Swa-gerak Caesar.
8. Negara Nordik
Negara-negara Nordik juga mengirim bantuan militer ke Ukraina. Norwegia, misalnya, mengirim 100 rudal anti-pesawat Mistral buatan Prancis ke Ukraina serta 4.000 senjata anti-tank M72. Kemudian Swedia yang mengumumkan akan mengirim 10.000 peluncur anti-tank sekali pakai bersama dengan peralatan ranjau.
Sementara itu Finlandia, akan mengirim 2.500 senapan serbu ke Kyiv, 150 ribu butir amunisi, dan 1.500 peluncur anti-tank sekali pakai. Sebulan usai perang, Helsinki mengatakan akan mengirim lebih banyak senjata, tanpa menyebutkan jenis atau jumlahnya.
Denmark juga mengaku akan mengirim 2.700 peluncur anti-tank. Pada kunjungan ke Kyiv akhir-akhir ini, Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, mengumumkan akan mengirim senjata senilai $88 juta atau Rp1,2 triliun.
Washington mengatakan Denmark berencana untuk mengirim sistem rudal anti-kapal Harpoon, yang dapat menargetkan kapal sejauh 300 km (186 mil) lepas pantai.
9. Negara Baltik
Latvia mengirim amunisi, stinger dan pesawat tanpa awak serta pesawat tempur tanpa nama. Seminggu yang lalu, ratusan orang Lithuania berkontribusi dalam penggalangan dana untuk membeli pesawat tak berawak Turki untuk Ukraina dalam perangnya melawan Rusia.
Sedangkan Estonia mengirim rudal anti-tank Javelin, howitzer, ranjau anti-tank dan senjata anti-tank, dan pistol bersama dengan amunisi.
10. Eropa Tengah dan Timur
Slovenia turut mengirim Senapan serbu dan amunisi Kalashnikov. Sementara Republik Ceko mengirim bantuan militer senilai US$152 juta atau Rp2,1 triliun dan mengatakan tengah merencanakan pasokan lebih lanjut senilai hingga US$30 juta atau Rp433 miliar.
Pemerintah Ceko disebut memberikan helikopter tempur dan sistem roket. Praha juga mengatakan perusahaan Ceko akan memperbaiki tank Ukraina.
11. Eropa Barat dan Selatan
Belgia mengatakan telah mengirim 5.000 senapan otomatis dan senjata anti-tank ke Ukraina. Belanda juga menjanjikan pengiriman 200 rudal Stinger dan akan mengirim howitzer dalam jumlah terbatas.
Di bawah kesepakatan yang diumumkan oleh Kanselir Jerman Scholz pada 31 Mei, Yunani akan mengirim Ukraina beberapa tank era Soviet dengan imbalan kendaraan yang lebih modern dari Berlin. Athena juga telah mengirimkan 400 senapan serbu Kalashnikov, peluncur roket dan amunisi.