Sebelumnya, Tesla diisukan akan membangun pabrik di wilayah Batang, Jawa Tengah. Sampai saat ini, pemerintah masih berdiskusi dengan Tesla terkait pembangunan pabrik di Indonesia
Pemerintah Indonesia terus merayu produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla, untuk berinvestasi di Indonesia. Bahkan, Tesla disebut akan membangun pabrik mobil listrik di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan yakin betul Tesla akan berinvestasi di Indonesia. Apalagi, Luhut menjanjikan kepada Tesla jika membuat pabrik di Indonesia pasti untung.
"Market kita besar. Di mana kalian melawan kami. Kami kelas menengah 60 juta (orang), penduduk kami 280 juta (orang), kalian di Thailand berapa sih. Jadi market size aja kita udah lebih besar. Jadi kita harus agak sombong dikit gitu, dan pede," ungkap Luhut dari pernyataannya dikutip Rabu (30/11/2022).
Luhut mengatakan, ekspor mobil dari Indonesia juga bisa naik. Hal itu yang menjadi modal Indonesia untuk merayu investor.
"Juga ekspor mobil Indonesia juga akan bisa naik. Jadi kalau kau bikin pabrik di sini--saya bilang sama Tesla--kalau bikin pabrik di sini kau pasti naik ini. Nggak ada yang nggak naik," ucap Luhut.
"Tapi saya masih NDA (Non Disclosure Agreement/perjanjian kerahasiaan) dengan mereka, saya nggak boleh cerita sama kalian bapak ibu sekalian apa yang sedang mau kita finalkan dengan mereka. Tapi saya yakin, haqqul yakin, mereka pasti datang ke kita," sebut Luhut.
Sebelumnya, Tesla diisukan akan membangun pabrik di wilayah Batang, Jawa Tengah. Sampai saat ini, pemerintah masih berdiskusi dengan Tesla terkait pembangunan pabrik di Indonesia.
Sejak pertemuan delegasi Indonesia di pabrik perakitan kendaraan listrik Tesla di Austin, Texas, pada 26 April lalu. pihak Kemenko Marves dan tim dari Tesla yang ditunjuk oleh Elon Musk terus melakukan negosiasi secara intensif untuk merumuskan berbagai hal terkait detail formula investasi yang akan dipakai.
Akan tetapi, keputusan akhir mengenai investasi berada di tangan perusahaan mobil listrik asal AS tersebut.