Dua partai parlemen, yakni PAN dan PPP, hanya mendapat elektabilitas di bawah empat persen. PAN 2,4 persen dan PPP hanya meraih 2,1 persen.
Pemilihan umum (Pemilu) menjadi perhatian yang disoroti publik menjelang tahun pemilu 2024, oleh karenanya
Ada banyak kejutan dari hasil survei Lembaga Survei Independen (LSI), salah satunya terkait elektabilitas partai politik. Hasilnya, pemuncak hasil survei masih ditempati oleh PDIP dibayangi Partai Demokrat di urutan dua.
Terekam adanya perubahan survei elektabilitas, pada dua survei sebelumnya dibulan April dan Agustus, posisi kedua masih ditempati oleh Partai Gerindra.
Namun saat ini, pada survei ketiga di November tahun 2022 ini, Partai Demokrat berhasil menyalip di posisi kedua, disusul oleh Partai Gerindra pada posisi ketiga. Posisi keempat ditempati oleh Partai NasDem dan kelima oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Pada survei bulan November ini, peringkat pertama ditempati oleh PDIP dengan 18,2 persen, posisi kedua ditempati oleh Partai Demokrat dengan elektabilitas 14,1 persen, yang menyalip Partai Gerindra yang nyaris stagnan di dua survei sebelumnya dengan elektabilitas 11,8 persen,” ungkap Direktur Riset LSI Fathur Rahman dalam keterangannya, dikutip Kamis, 1 Desember 2022.
“Selanjutnya di posisi keempat ditempati oleh Partai NasDem dengan 8,2 persen, posisi kelima ditempati oleh PKS 7,4 persen, di posisi keenam di tempati oleh Partai Golkar dengan elektabilitas 7,2 persen, dan ketujuh ditempati oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 4,6 persen elektabilitas,” urai Fathur Rahman.
Namun, dua partai yang saat ini ada di parlemen justru semakin melemah, yakni Partai Amanat Nasiobal (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang hanya meraih elektabilitas di bawah parliamentary threshold empat persen.
“Dua partai parlemen, yakni PAN dan PPP, hanya mendapat elektabilitas di bawah empat persen. PAN 2,4 persen dan PPP hanya meraih 2,1 persen,” ulas Fathur Rahman.
Selain itu, partai-partai non parlemen tidak menunjukkan pergerakan signifikan dalam kenaikan elektabilitas.
“Partai non parlemen seperti halnya Perindo meraih 1,3 persen elektabilitas, PSI 1,2 persen, Partai Hanura 0,9 persen, Partai Garuda 0,2 persen dan PBB hanya meraih 0,1 persen,” ungkap Fathur Rahman
Diketahui, Survei ini mengambil populasi warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, di 34 provinsi di Indonesia.
Dari populasi itu dipilih secara acak sebanyak 1.500 responden, dengan margin of error 3.05 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Dalam survei ini, LSI melakukan metode wawancara melalui jaringan selular pada 18 hingga 28 November 2022.