Ekspor Indonesia sepanjang Januari–Oktober 2022 berhasil mencapai USD 244 miliar. Komoditas besi dan baja menduduki peringkat ke-3 ekspor Indonesia dengan nilai USD 23,16 miliar atau hampir 10 persen ekspor Indonesia
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta para pelaku usaha di sektor besi dan baja memperkuat sinergi dan kerja sama dengan pemerintah untuk mengembangkan sektor besi dan baja nasional.
Sinergi harus terus dibangun untuk penyerapan produk besi dan baja dalam negeri sekaligus semakin meningkatkan ekspor besi dan baja Indonesia. Ekspor besi dan baja sepanjang Januari–Oktober 2022 tembus ke angka meyakinkan yaitu USD23,16 miliar.
Hal tersebut disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat menyampaikan sambutan secara virtual dalam Forum Bisnis Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) 2022. Forum bisnis tersebut digelar secara fisik di Surabaya, Jawa Timur Kamis (1/12).
“Saya harap forum bisnis ini dapat memperkuat kerja sama antar asosiasi, pelaku usaha, serta pemerintah. Kita harus menyerap penggunaan produk besi dan baja dalam negeri serta mendorong ekspor besi dan baja Indonesia,” kata Mendag.
Mendag Zulkifli Hasan juga mengapresiasi pelaksanaan forum bisnis tersebut dan mengatakan bahwa keberadaan IISIA sangat penting sebagai wadah dan induk bagi seluruh produsen besi dan baja nasional dari industri hulu hingga hilir.
“Saya menyambut baik penyelenggaraan forum bisnis ini dalam menyatukan sinergi para pemangku kepentingan serta memperkuat industri dan perdagangan besi dan baja nasional,”kata Mendag.
Menurut Mendag, besi dan baja merupakan komponen utama yang sangat diperlukan untuk mendukung Program Strategis Nasional yang saat ini gencar mengembangkan infrastruktur, mendorong hilirisasi dan industri manufaktur, serta pembangunan ibu kota baru.
Ekspor Indonesia sepanjang Januari–Oktober 2022 berhasil mencapai USD 244 miliar. Komoditas besi dan baja menduduki peringkat ke-3 ekspor Indonesia dengan nilai USD 23,16 miliar atau hampir 10 persen ekspor Indonesia.