KIB membutuhkan figur yang cukup kuat untuk diusung jika koalisi itu ingin memenangkan pertarungan dalam pemilu presiden.
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) diprediksi bakal mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Soalnya, koalisi yang digagas Partai Golkar itu tidak memiliki figur yang cukup kompetitif dimajukan sebagai capres.
"KIB memang cukup potensial mengusung Ganjar. Pertama-tama, KIB tidak memiliki figur yang cukup kompetitif untuk dimajukan sebagai calon presiden," kata Peneliti senior Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad dikutip Minggu, 4 Desember 2022.
Menurutnya, KIB membutuhkan figur yang cukup kuat untuk diusung jika koalisi itu ingin memenangkan pertarungan dalam pemilu presiden.
Saidiman seperti dikutip merdeka.com, menambahkan, KIB adalah koalisi partai-partai pendukung pemerintah. Sehingga, dia menilai cocok dengan figur Ganjar yang memang cenderung menjadi representasi politik pemerintah sekarang.
"Di antara tiga figur dengan tingkat elektabilitas tertinggi, Ganjar paling mendekati ideal politik KIB," ucapnya.
Restu dari PDIP
Senada dengan Saidiman, Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro berpendapat, partai-partai KIB tidak memiliki figur kuat secara elektoral. Sehingga tidak kompetitif untuk dimajukan sebagai bakal calon presiden.
"Ketua-ketua umum ketiga partai politik di koalisi tersebut sangat tidak menjanjikan secara elektoral. Jadi wajar saja apabila mereka melirik bakal calon presiden dari luar partai politik mereka," kata dia.
Meski begitu, jika KIB ingin mengusung Ganjar akan sangat tergantung dari sikap PDIP. Jika partai banteng tidak memberi tiket kepada Ganjar, maka kecil kemungkinan Ganjar berani maju capres dari partai lain.
"Bila PDI Perjuangan tidak memberi tiket pencalonan kepada Ganjar maka sangat kecil kemungkinan gubernur Jawa Tengah tersebut berani maju melalui partai politik di luar PDI Perjuangan," tuturnya.
Ganjar Keluar dari PDIP?
Direktur Eksekutif KedaiKopi Kunto Adi Wibowo punya pandangan lain. Dia menilai, Ganjar masih cukup sulit diusung KIB. Solusinya, Ganjar bisa keluar dari PDIP atau PDIP mau berkoalisi dengan KIB.
"Ada satu ganjalan kalau Ganjar mau merapat ke KIB yaitu dari PDIP sendiri Karena Ganjar masih kader PDIP, harus keluar dari PDIP atau PDIP mau berkoalisi dngan KIB barulah Ganjar bisa didorong dengan KIB ini," kata Kunto.
Menurutnya, KIB melirik Ganjar karena elektabilitasnya tinggi sebagai capres. Hal itu berbeda dengan elektabilitas para ketua umum parpol di KIB yang masih rendah.
"Kenapa KIB memilih Ganjar ya oragmatis aja karena elektabilitasnya paling tinggi sementara ketum ketum di KIB juga elektabilitasnya masih jauh, masih di bawah 10 persen jadi agak repot ngangkatnya," tandasnya.