Jagad Twitter diramaikan perseteruan dua orang yang pernah kerja bareng, Rizal Ramli dan Mahfud Md
Jagad Twitter diramaikan perseteruan dua orang yang pernah kerja bareng, Rizal Ramli dan Mahfud Md. Keduanya saling melempar hujatan.
Rizal Ramli saat ini dikenal sebagai salah satu tokoh yang keral mengkritik keras pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sementara, Mahfud Md adalah pembantu presiden sebagai Menkopolhukam.
Perseteruan keduanya bermula dari pernyataan Rizal Ramli yang mengkritik Mahfud, yang dinilai membela pemerintah terkait Perppu Cipta Kerja. Dalam cuitan tersebut, Rizal Ramli menyertakan tautan berita online, bahwa Mahfud Md mengatakan akan mengkritik Perppu Ciptaker apabila dia tidak menjadi menteri.
"Lho ada Malaikat ganti baju jadi iblis hanya karena perbedaan posisi didalam vs diluar pemerintahan doang. Pantes hukum kacau. Kopas:? Mahfud: Kalau Saya Tak Jadi Menteri Juga Akan Kritik Perppu Cipta Kerja," tulis Rizal Ramli mengomentari berita itu.
Menanggapi itu, Mahfud menjelaskan selama ini memang sengaja diam ketika dikritik oleh Rizal Ramli. Namun semakin lama, Mahfud menilai kritik yang disampaikan oleh pakar ekonomi itu semakin melenceng dan menjurus fitnah.
"Anda RR merajalela ngawurnya karena didiamkan sehingga merasa pintar. Saya tahulah Anda itu siapa. Sebodoh apa pun tak mungkinlah, selama punya otak, kita mengatakan bahwa orang yang masuk kekuasaan jadi iblis," tulis Mahfud dalam akun Twitternya.
"Saya tidak anti kritik. Tapi kalau orang menjawab dan mengkritik balik jangan dituding anti kritik, ya," tambah dia.
Puncaknya, eks Menko Perekonomian itu mengungkit pernyataan Mahfud yakni 'setiap orang yang masuk kekuasaan menjadi iblis'. Padahal, Mahfud tidak berkata demikian.
Mahfud menjelaskan, ketika menjabat sebagai Ketua MK, dirinya menyoroti isu pemilihan langsung karena bisa membuat seorang malaikat menjadi seperti iblis.
Mahfud menyoroti maraknya money politic saat pemilu. Untuk itu, menurut dia, sistem pemilihan tersebut harus bisa diubah.
"Di antara pidato saya sebagai Ketua MK yang menangani ratusan kasus sengketa pilkada pada waktu itu, saya bilang begini, "sistem ini harus diubah, karena kalau sistemnya masih seperti ini, malaikat pun masuk ke dalam sistem seperti ini akan menjadi iblis," kata Mahfud.
"Waktu itu yang saya bilang, jika sistem pilkada tidak diubah maka "malaikat pun kalau masuk ke dalam sistem bisa jadi iblis". Waktu itu (2012) sebagai Ketua MK saya sampaikan itu sebagai usul agar sistem pilkada diubah, sebab sistem yang ada mendorong kepala daerah korupsi sehingga banyak yang masuk penjara," jelas Mahfud.
Mahfud kecewa karena pernyataannya disalahartikan oleh Rizal Ramli. Ia meminta Rizal Ramli untuk membuktikan tudingan yang ia lontarkan.
"Ternyata Rizal Ramli ini makin ngawur dan bodoh. Tunjukkan, kapan saya bilang bahwa setiap orang yang masuk kekuasaan menjadi iblis. Goblok lah pernyataan tersebut. Kapan dan di mana saya bilang begitu? Ayo. Saya bilangnya bukan begitu lah tapi begini," kata Mahfud.
Lebih lanjut, Mahfud mengatakan Rizal Ramli selama ini kerap mengkritik dirinya termasuk orang lain dengan bahasa kasar dan tanpa data. Menurutnya, tindakan Rizal Ramli ini tidak bisa terus didiamkan.
"Sorry deh. Rizal Ramli yang duluan mengolok saya dengan kasar tapi tanpa data. Hampir tiap hari dia mengolok orang lain dengan kasar tapi didiamkan saja. Yang mau membalik serangan dia, dalam catatan saya, adalah Pak JK dan saya. Sesekali perlu dilawan dengan cara yamg setara agar tak menyesatkan orang lain," tutup Mahfud.
Rizal Ramli kembali mengomentari tweet netizen yang me-mention-nya soal Mahfud menyebutnya ngawur dan bodoh. Rizal Ramli pun mengaku ogah meladeninya.
"Ketawain aja Zain. Wong ndak usah diladeni,, wong panik karena membela yang tidak benar," kata Rizal Ramli.
"Mantan Ketua Hakim MK kok melemahkan Keputusan MK soal Omnibus Law, dgn mendukung Perpu, hanya untuk sekedar menjilat Presiden. Logika kemana, integritas dimana?" sambungnya.