Dalam memoarnya, pewaris hotel ini mengatakan bahwa daripada memberikan suara untuk Trump, ia lebih malu dengan apa yang sebenarnya terjadi pada pemilu 2016

Paris Hilton mengatakan bahwa ia 'berpura-pura' memilih Donald Trump pada Pemilihan Presiden AS 2016, namun tidak memberikan suara untuk calon presiden dari Partai Republik tersebut. 

Bintang reality show dan pengusaha ini mencantumkan kebohongan tentang memilih Trump sebagai salah satu dari beberapa hal yang tidak ia banggakan dalam bukunya yang berjudul 'Paris: Memoar,' yang dirilis pada hari Selasa (14/03/2023).

"Saya dulu memakai topi Von Belanda yang mengerikan itu. Saya pernah pergi ke pesta Halloween di Playboy Mansion dengan berpakaian seperti Pocahontas yang seksi," ujar Hilton (42), sambil menyebutkan beberapa kesalahan di masa mudanya.

"Ketika saya disodori pertanyaan dalam sebuah wawancara, saya berpura-pura memilih Donald Trump karena dia adalah teman lama keluarga saya dan memiliki agensi model pertama yang saya tandatangani," tulisnya.

Meski demikian, Paris Hilton mengatakan dalam bukunya tentang mantan pengembang real estat New York tersebut, "Ketika saya pergi untuk pindah ke agensi (model) lain, dia sangat marah dan mengintimidasi saya di telepon."

Ketika ditanya oleh sebuah stasiun TV Australia beberapa hari setelah pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2016, apakah ia memilih Trump, Hilton menjawab, "Saya telah mengenalnya sejak masih kecil - jadi ya."

Hilton pertama kali mengakui kebohongan terkait pemilu pada tahun 2017, mengatakan kepada Marie Claire bahwa ia tidak benar-benar memilih Trump, tetapi memprediksi ia akan menjadi presiden yang baik.

"Dia selalu bersikap baik, sangat hormat dan manis," katanya kepada majalah tersebut pada saat itu.

Dalam memoarnya, pewaris hotel ini mengatakan bahwa daripada memberikan suara untuk Trump, ia lebih malu dengan apa yang sebenarnya terjadi pada pemilu 2016.

"Kenyataannya lebih buruk lagi," tulisnya, "Saya sama sekali tidak memberikan suara."

"Apakah saya akan bertahan dengan pilihan ini? Apakah saya akan membuat pilihan yang sama lagi, setelah mengetahui apa yang saya ketahui sekarang? Tentu saja tidak!" Hilton menulis dalam bukunya.

"Anda memperbaikinya jika Anda bisa. Anda meminta maaf - secara pribadi jika itu penting, di depan umum jika itu membantu," kata ibu satu anak ini.

"Saya tidak berpura-pura menjadi Dalai Lama dengan sepatu Louboutin di sini. Saya hanya mengatakan, anugerah tersedia bagi kita semua jika kita saling memberikannya."