Jokowi berharap, tahun depan sudah tersedia 2.500 hektare, meski saat ini yang baru bisa ditanami seluas 100 hektare

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah menyiapkan sekitar 10 ribu hektare lahan untuk penanaman jagung di Kabupaten Keerom, Papua. Dikatakan Jokowi, sudah disiapkan land clearing dengan tanah 500 hektare di wilayah tersebut.

Jokowi berharap, tahun depan sudah tersedia 2.500 hektare, meski saat ini yang baru bisa ditanami seluas 100 hektare. 

"Hasil penanaman hari ini diharapkan bisa dipanen pada bulan Juni. Saya mendorong agar hasil dari penanaman jagung di food estate Kabupaten Keerom dimanfaatkan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak di Papua," ujar Jokowi.

Menurutnya, lahan di sana memungkinkan untuk ditanam jagung karena tanahnya rata dan datar.

"Di sini akan disiapkan kurang lebih 10 ribu hektare untuk penanaman jagung, tapi sekarang yang sudah disiapkan land clearing kemudian pengolahan tanah baru 500 hektare. Tahun depan 2.500 hektare tapi yang ditanam hari ini baru 100 hektare," ujar Jokowi, disiarkan akun Youtube Sekretariat Negara, Selasa (21/03/2023).

Untuk sistem pengairan lahan, Jokowi mengatakan pihaknya tengah mengerjakan irigasi agar ketersediaan air melimpah. Jokowi belum tahu berapa hasil panen jagung di tanah Papua. Hasilnya bisa dilihat saat masa panen pertama Juni mendatang. Hanya saja, Jokowi mengakui jumlahnya tak akan sebesar hasil panen di Jawa yang mencapai 10-11 ton per hektare.

"Mungkin pertama nggak apa-apa 4 ton atau 5 ton. Saya kira baik, nanti penanaman yang kedua naik lagi menjadi 6 ton," ungkapnya.

Jokowi juga mengingatkan pemerintah daerah agar mencari siapa pembeli jagung petani nantinya. Selain itu, perlakukan pasca panen juga harus jelas agar petani tidak dirugikan.

"Saya mengingatkan kepada Pak Bupati, saya minta juga agar yang beli ini siapa, harus jelas. Off taker-nya siapa harus jelas, pengeringnya siapa yang menyiapkan, harus jelas. Pasca panen seperti apa, harganya berapa, harus jelas semuanya," ia menjelaskan.

Menurutnya, kebutuhan jagung di Papua masih kurang lantaran pasokan jagung ke Papua untuk pakan ternak masih belum terpenuhi.

"Kurang, masih kurang (pasokan), baik (untuk) ayam petelur, ayam pedaging maupun untuk babi dan sapi.