Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya telah melaporkan terkait tawaran investasi kepada beberapa negara tersebut ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dari penuturannya, Jokowi telah merestui adanya investor asing yang masuk ke Bandara Kertajati

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya telah melakukan pembahasan investasi di Bandara Kertajati Majalengka, Jawa Barat (Jabar) kepada sejumlah negara. Salah satu yang ditawarkan kemampuan yang dimiliki Bandara Kertajati yang dibangun pada 2018 tersebut.

Budi mengaku telah menawarkan Bandara Kertajati ke India, Singapura, hingga Arab Saudi. Menurut dia, panjang landasan saat ini jadi satu keistimewaan. Panjangnya sedikit di bawah landasan pacu Bandara Soekarno-Hatta, dan setara dengan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo.

"Kertajati ini akan menjadi satu bandara yang premium, ya. Karena panjang landasannya sama dengan Kulonprogo, sedikit dibawah Soekarno-Hatta yang 3300," kata Menhub Budi di Istana Negara, ditulis Sabtu (25/03/2023).

Menhub Budi menyebut, ini dibuktikan dengan berhasil lepas landasnya pesawat angkutan kargo terbesar, Antonov 124-100 dari Bandara Kertajati. Ini setelah singgah beberapa saat untuk mengambil barang yang ada di Indonesia. Ke depannya, Menhub bakal membahas mengenai kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jabar terkait investor-investor dari 3 negara, utamanya soal pembahasan awal.

"Dengan adanya kemampuan Kertajati ini, banyak investor yang hadir yang ingin join disitu. Kami bersama-sama dengan Pemda Jawa Barat akan mengawal proses apa yang akan dilakukan di sana," ungkap Menhub Budi.

"Tentu apa yang akan dilakukan disana sesuai dengan ketentuan. Apakah equitiy apakah joint venture seperti di Kualanamu, apakah seperti apa. Jadi ini dalam tahap due diligence yang dilakukan oleh beberapa perusahaan dari Arab Saudi, dari India dan Singapura," sambung Menhub Budi.

Sudah Dapat Restu Jokowi

Lebih lanjut, Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya telah melaporkan terkait tawaran investasi kepada beberapa negara tersebut ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dari penuturannya, Jokowi telah merestui adanya investor asing yang masuk ke Bandara Kertajati.

Hanya saja, ada poin penting yang diminta Jokowi untuk diperhatikan secara detail, terkait aturan penanaman modal dan kerja sama dengan pihak asing.

"Ini juga sempet saya laporkan, bapak Presiden ini udah mengarahkan kepada saya, 'bisa dijalankan, diingat bahwa ada regulasi yang harus ditaati tidak boleh lari dari situ'. Jadi saya juga beberapa kali bertemu dengan Gubernur Jawa Barat untuk membahas ini agar tidak ada suatu pelanggaran," pungkasnya.

Minat India dan Arab Saudi

Sebelumnya disebutkan, Menhub Budi siap menjual Bandara Kertajati kepada India dan Arab Saudi. Hal itu didapatnya pasca bertolak dari sejumlah negara yakni India, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Qatar. Menhub bahkan telah berkolaborasi dengan Pemprov Jabar terkait rencana akuisisi saham Bandara Kertajati.

"Bahkan kami menawarkan bersama-sama dengan Pemda Jabar, menawarkan untuk kita diskusi. Dari India dan Saudi berminat untuk membeli saham dari Bandara Kertajati," kata Menhub Budi Karya Sumadi di Kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa (27/12/2022).

"Dengan harapan ada interest yang khusus daripada masyarakat internasional, sehingga konektivitas Kertajati bertambah," dia menambahkan.

Adapun menurut informasi PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) selaku operator Bandara Kertajati, Pemprov Jawa Barat memegang porsi pemegang saham mayoritas sebesar 83,88 persen. Diikuti oleh PT Angkasa Pura II (Persero) sebesar 13,78 persen, lalu Kopkar Praja 1,65 persen, dan Jasa Sarana 0,69 persen.

Hasil lainnya dari kunjungan ke India dan Timur Tengah, Menhub pun telah meminta para maskapai besar asal Jazirah Arab untuk membuka penerbangan langsung ke Bandara Kertajati, termasuk Etihad dan Emirates asal Uni Emirat Arab.

"Pada dasarnya untuk Saudi (Arabian Airlines), Qatar (Airways), untuk Etihad dan Emirates kami minta penerbangan silakan dalam jumlah yang besar. Kepada Saudi, kami minta khusus minta dedikasikan penerbangan dari Saudi langsung ke Kertajati," paparnya.

Di luar penerbangan komersial, Menhub mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga setuju agar Bandara Kertajati nantinya juga tetap bisa dikembangkan untuk angkutan kargo dan bengkel pesawat.

"Bapak Presiden sangat setuju juga Kertajati bisa jadi MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul) dan juga untuk kargo, karena dekat Patimban," pungkas Menhub.