tak terlepas dari empat hal positif pada diri mantan presiden klub Inter Milan tersebut
Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani, menyambut positif trend kenaikan elektabilitas Menteri BUMN, Erick Tohir seturut hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI).
Menurut Arsul, moncernya elektabilitas Erick Thohir tak terlepas dari empat hal positif pada diri mantan presiden klub Inter Milan tersebut.
Pertama, Erick Tohir melakukan kerja-kerja elektoral yang serius dengan terus menyentuh segmen-segmen masyarakat yang selama ini belum mengenal diri-nya dengan cukup baik.
"Kedua, kerja-kerja elektoralnya yang diwujudkan dengan berbagai kegiatan itu diterima oleh kalangan yang lebih luas," kata Arsul, Minggu (26/03).
Ketiga, kata Arsul makin banyak segmen masyarakat yang bisa menerima Erick Tohir sebagai sosok yang berpotensi menjadi pemimpin pascakepemimpinan Presiden Jokowi, meski untuk posisi sebagai calon wakil presiden.
"Keempat, ada pengakuan dan penerimaan terhadap kinerja Erick Tohir baik sebagai Menteri BUMN maupun pengusaha yang memiliki kontribusi dalam berbagai kegiatan sosial dan olah raga," ujarnya.
Selain terpilihnya Erick sebagai Ketum PSSI, Arsul juga melihat aktivitas Erick Tohir sebagai Ketua Panitia Harlah Satu Abad NU juga turut menyumbangkan akseptabilitas dan elektabilitas dirinya.
Bagi kalangan PPP sendiri, menurut Arsul, kenaikan elektabilitas Erick Thohir ini menggembirakan karena Erick adalah satu sosok yang juga digadang sejumlah kalangan internal PPP untuk menjadi cawapres.
"Dengan kenaikan ini, PPP menjadi punya modal untuk meyakinkan juga capres yang akan didukungnya untuk menawarkan cawapres yang dapat menguatkan capres yang bersangkutan untuk memenangkan Pilpres," tuturnya.
Dalam hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Erick Thohir berada di angka 12,9 persen. Elektabilitas Erick naik 4 persen dibandingkan survei yang digelar Desember 2022 lalu yakni di angka 8,8 persen.
Sebagai informasi survei terbaru IPI di atas melibatkan sebanyak 1.220 orang pada Februari dan periode 12-18 Maret 2023 jumlah sampel sebanyak 800 orang. Adapun sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error, MoE) sekitar ±2.9 persen (Februari) dan ±3.5 persen (Maret) pada tingkat kepercayaan 95 %.