Begitu jugalah menurutnya mengenai sikap yang melatarbelakangi penolakan terhadap Timnas Israel. Menurutnya, seharusnya FIFA selaku otoritas sepak bola dunia yang harus mengambil sikap terhadap Timnas Israel
Federasi Sepakbola Internasional atau The Fédération Internationale de Football Association (FIFA) secara resmi membatalkan drawing Piala Dunia U-20 yang diagendakan digelar di Bali, Sabtu (25/03/2023) lalu.
Hal itu disampaikan langsung oleh Anggota Komite Eksekutif (ECXO) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Arya Sinulingga kepada wartawan dalam sesi konferensi pers di GBK Arena, Jakarta, Minggu (26/03/2023).
Drawing Piala Dunia 2023 yang sudah sudah direncanakan di Bali tersebut ditolak oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster dengan alasan tidak ingin ada Timnas Israel pada acara pengundian tersebut.
"Memang kami belum mendapatkan surat resmi dari FIFA. Tapi pesannya jelas bahwa dibatalkan. Dan ini memang kami maklumi karena adanya penolakan dari Gubernur Bali, Pemprov Bali, yang menolak kedatangan tim Israel. Sehingga dengan sendirinya, kan drawingnya tidak mungkin dilakukan tanpa keikutsertaan satu tim peserta," kata Arya.
Jika Indonesia gagal menggelar Piala Dunia U-20 2023 yang sebelumnya sudah ditunjuk oleh FIFA sebagai tuan rumah, bukan tidak mungkin PSSI selaku federasi Sepakbola Indonesia akan mendapatkan beberapa sanksi keras.
Jika hal tersebut terjadi, Indonesia akan dibekukan oleh FIFA dan tidak akan bisa mengikuti beberapa turnamen resmi yang diselenggarakan oleh FIFA hingga waktu yang tak bisa ditentukan. Hal tersebut akan menjadi ancaman nyata bagi PSSI.
Selain itu, Pemerintah Indonesia serta lembaga PSSI akan dikecam oleh beberapa negara lain. Pasalnya telah gagal melaksanakan amanat dari FIFA untuk menyelenggarakan Piala Dunia.
Sanksi yang lebih parah lagi dari FIFA adalah, Indonesia tidak akan pernah ditunjuk lagi oleh Federasi Sepakbola Dunia sebagai tuan rumah ajang olahraga serta akan mencabut Indonesia dari kandidat tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia harus memikirkan hal tersebut jika gelaran Piala Dunia gagal dilaksanakan. Sebagai tambahan Informasi, Argentina dan Peru siap menggantikan Indonesia di Piala Dunia U-20 2023.
Belakangan beredar lagi kabar bahwa FIFA memindahkan lokasi tuan rumah Piala Dunia U-20 ke Peru akibat polemik penolakan Timnas Israel tersebut. Kabar mengenai pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023 yang dipindah ke Peru dikemukakan Yesayas Oktavianus dalam akun YouTube RAY Soccer TV, Minggu (26/03/2023).
Yesayas mengklaim FIFA sudah menyurati pemerintah Indonesia dan menegaskan Piala Dunia U-20 bakal digelar di Peru. Dalam kanal YouTube, Yesayas mengatakan mendapat informasi tersebut didapat dari seseorang yang kembali tak ia sebut namanya dalam acara Political Show.
"Info dari sumber saya," ujar Yesayas yang enggan menyebutkan nama dari sosok yang memberinya informasi.
Dengan cepat Arya Sinulingga membantah kabar miring tersebut. Arya menjelaskan, belum ada surat resmi dari FIFA mengenai pembatalan drawing Piala Dunia U-20 2023 apalagi mengenai pengurungan niat menggelar Piala Dunia junior di Indonesia.
"Saya pastikan salah kabarnya ya, karena surat untuk drawing aja pembatalannya belum dikirim. Dan sampai tadi sampai 30 orang FIFA itu tim teknisnya masih menginspeksi stadion. Jadi kalau dikatakan sudah batal, ada suratnya, pasti mereka sudah pulang semua," ujar Arya.
Arya menjelaskan, hingga saat ini PSSI masih terus berusaha melakukan lobi ke FIFA agar Piala Dunia U-20 tetap terselenggara di Indonesia.
"Saya pastikan (sekarang, soal pemindahan) itu tidak, kalau nanti kan nanti. Kita ngomongnya bisa saja itu urusan fifa. Sampai hari ini suratnya FIFA belum ada. Drawing aja belum," tegas Arya.
Hasto: FIFA Harus Ambil Sikap terhadap Timnas Israel
Soal polemik penolakan Timnas Israel datang ke Indonesia tersebut juga direspons oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto.
Dia mengatakan, secara umum PDIP mendukung peningkatan prestasi sepak bola Indonesia. Hal itulah, kata dia, yang melatarbelakangi dukungan mereka terhadap pemerintah Indonesia untuk menjadi penyelenggara Piala Dunia U-20 tahun 2023.
“Karena itulah Piala Dunia U-20 kita gelar dengan harapan agar muncul semangat dan motivasi anak muda menjadi pemain kelas dunia,” kata Hasto di sela kuliah umum 'Pancasila' di Universitas Katolik (Unika) St Thomas Medan, Sumatera Utara, Selasa (28/03/2023).
Menurut Hasto, penolakan ini bukanlah sebuah unsur mencampuradukkan masalah politik dengan olahraga. Sebab, ketika berbicara politik yang bersifat prinsip, maka politik itu menurutnya harus kokoh sekalipun menempuh jalan terjal.
“Sama seperti saat Soekarno selalu menyerukan merdeka jauh sebelum tahun kemerdekaan Indonesia. Hal itu membuatnya ditangkap Belanda dan diasingkan, namun ia tidak pernah menyerah,” katanya.
Begitu jugalah menurutnya mengenai sikap yang melatarbelakangi penolakan terhadap Timnas Israel. Menurutnya, seharusnya FIFA selaku otoritas sepak bola dunia yang harus mengambil sikap terhadap Timnas Israel.
“Sama seperti saat Rusia menyerang Ukraina, maka FIFA harus memperlakukan hal yang sama saat Israel memperlakukan Palestina. Indonesia mendukung itu, karena itu adalah hal yang prinsip berdasarkan kemerdekaan adalah hak segala bangsa,” pungkasnya.