Salah satunya, sebagai tuan rumah Indonesia sudah menggelontorkan dana dan energi besar-besaran

Indonesia dipastikan batal menjadi tuan rumah gelaran Piala Dunia U-20 2023. Hal ini setelah FIFA, lewat laman resminya, Rabu (29/03), mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah.

Dibatalkannya salah satu event internasional yang dinanti-nantikan masyarakat Indonesia ini tentu juga memberikan kerugian.

Salah satunya, sebagai tuan rumah Indonesia sudah menggelontorkan dana dan energi besar-besaran demi menyukseskan gelaran tersebut.

Renovasi dan perbaikan infrakstruktur di enam stadion Piala Dunia U-20 juga terus digencarkan mendekati hari pelaksanaan.

Pencabutan status tuan rumah membuat Indonesia rugi besar. Potensi kerugian ini diungkap oleh Al Jazeera melalui laporan bertajuk ‘FIFA Strips Indonesia of U-20 World Cup hosting Rights’, Rabu (29/04).

"PSSI menyatakan bahwa hilangnya status sebagai tuan rumah akan membahayakan peluang timnas Indonesia untuk mengikuti turnamen FIFA lainnya. Di sisi lain, kerugian ekonomi (Indonesia akibat kejadian ini) akan mencapai triliunan rupiah," demikian ditulis Al Jazeera.

Merangkum berbagai sumber, salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) pada 2020 lalu, sempat menyatakan pemerintah bakal mengucurkan dana besar untuk pelaksanaan Piala Dunia U-20.

Dana tersebut meliputi dua bagian. Pertama terkait dengan acara dan kedua soal persiapan Timnas. Adapun anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp500 miliar.

Kemudian, Kementerian Pemuda dan Olahraha (Kemenpora) membutuhkan anggaran hingga Rp500 miliar untuk pelaksaan Piala Dunia U-20.

Kemenpora kembali meminta tambahan anggaran pengembangan olahraga menjadi Rp3 triliun, dari sebelumnya Rp1,6 triliun.

Selain itu, Kementerian PUPR turut menyuntik dana sebesar Rp314 miliar untuk renovasi dua stadion utama, yakni Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali dan Stadion Manahan Solo, serta 15 lapangan latihan.

Ada lima stadion yang akan digunakan dalam perhelatan Piala Dunia U-20. Selain Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali dan Stadion Manahan Solo, ada juga Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, dan Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.

Untuk merevitalisasi stadion tersebut, Kementerian PUPR membutuhkan suntikan dana mencapai Rp175 miliar.

Apabila suntikan dana tersebut direalisasikan untuk belanja modal penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023, maka kerugian modal mencapai Rp1,4 triliun.